- BERANDA
- PROFIL
- KOTA PROBOLINGGO
- PUBLIKASI
- MITRA
- GALERI
- PRAKIRAAN CUACA
- PPID
- KONTAK KAMI
×

Kali ini roadshow Tim Edukasi BPBD Jawa Timur memilih salah satu sekolah di Kota Probolinggo yakni SMAN 1 Kota Probolinggo sebagai Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB). SMAN 1 Kota Probolinggo merupakan 1 (satu) dari 10 sekolah se Jawa Timur yang turut serta dibentuk SPAB oleh BPBD Jawa Timur pada tahun 2023 ini.
Ini namanya jari apa?
Ini namanya jari Jempol
Apa kata jari jempol sayang?
Kata jari Jempol kalau belajar jangan ngobrol
Kanigaran - Petikan lirik lagu diatas diberikan oleh satu fasilitator SPAB sebagai afarmasi awal kegiatan untuk memberikan semangat para peserta. Kali ini roadshow Tim Edukasi BPBD Jawa Timur memilih salah satu sekolah di Kota Probolinggo yakni SMAN 1 Kota Probolinggo sebagai Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB). SMAN 1 Kota Probolinggo merupakan 1 (satu) dari 10 sekolah se Jawa Timur yang turut serta dibentuk SPAB oleh BPBD Jawa Timur pada tahun 2023 ini.
SMAN 1 Kota Probolinggo bukan hanya sebagai sekolah pelopor di kota mangga namun sebenarnya SMAN 1 Kota Probolinggo telah memetakan adanya potensi bahaya yang dapat mengancam warga belajarnya.
Hal ini selaras dengan apa yang disampaikan Kepala Sekolah SMAN 1 Kota Probolinggo Drs. Mohamad Zaini, M.Pd. bahwasanya mengingat sebagian besar gedung sekolah adalah peninggalan masa penjajahan, sudah barang tentu kondisi bangunan rawan terhadap potensi bencana yakni ada kemungkinan sewaktu-waktu bisa ambruk dan dapat mengganggu proses kegiatan Belajar dan Mengajar (KBM).
"..bangunan disekolah ini kan peninggalan penjajah, jadi kondisinya sudah tua.. bisa ambruk sewaktu-waktu, sementara itu anak-anak kan tidak tahu (hal tersebut :red) bahaya yang bisa mengganggu proses KBM.." ujar Zaini.
Zaini turut memberikan apresiasi atas dipilihnya sekolah yang dipimpinnya mendapatkan edukasi serta bimbingan kepada setidaknya 100 orang perwakilan dari siswa, guru, satpam dan komite sekolah tentang Penanggulangan Bencana.
Kegiatan yang bertemakan KENALI ANCAMANNYA, SIAPKAN STRATEGINYA, KURANGI RESIKONYA, SIAP UNTUK SELAMAT telah berlangsung selama 2 (dua) hari yakni hari Rabu hingga Kamis tanggal 9 dan 10 Agustus 2023. Kalaksa BPBD Jawa Timur yang dalam hal ini diwakili oleh Drs. Sriyono, M.M. memberikan pengantar awal mengenai adanya potensi bahaya yang mengancam Jawa Timur. Sriyono yang merupakan Penata Kebencanaan Ahli Madya BPBD Jawa Timur memberikan kiat bagaimana dapat selamat dari bahaya.
".. kita dapat terhindar dan selamat dari bahaya sebenarnya berawal dari diri kita sendiri.. kita mesti mengenali lebih dulu apa saja ancamannya, lalu menyiapkan strategi bagaimana mengatasi atau menghadapi jika sewaktu-waktu terjadi bencana, lantas kita berupaya mengurangi resiko yang ada. Dengan ini semua ..insyaallah kita bisa selamat.." ujar Sriyono.
Turut hadir mendampingi Kepala Cabang Dinas (Kacabdin) Pendidikan Kec. Kanigaran Kusnadi serta anggota Komisi E DPRD Provinsi Jawa Timur H. M. Hasan Irsyad, S.H., M.Si.
Dalam sambutannya Irsyad mengapresiasi langkah BPBD yang notabene merupakan Pemerintah dalam upaya memberikan edukasi ke sekolah-sekolah sebagai bagian dari upaya mitigasi bencana. Pihaknya akan mendorong upaya pemerintah tersebut dengan mengalokasikan anggaran kebencanaan di Jawa Timur dan berharap anggaran tersebut dapat dimaksimalkan penggunaanya.
BPBD menggandeng tim dari Sekber Relawan Penanggulangan Bencana (SRPB) Jawa Timur sebagai fasilitator kegiatan. Tim yang beranggotakan 3 (tiga) personil ini dikomandani Aslichatul Insyiah, M.Pd. atau lebih akrab dipanggil Kak Azelin memberikan materi tentang Pengurangan Resiko Bencana, Siklus Penanggulangan Bencana hingga Simulasi Penanganan Bencana Gempa dan Kebakaran.
Antusias peserta yang ikut dalam kegiatan ini tampak dari beberapa sesi mulai dari awal hingga berakhirnya kegiatan tak satupun siswa maupun guru yang absen. Menariknya, Mobil Edukasi Bencana (Mosipena) yang dimiliki satu-satunya oleh Pemerintah Jawa Timur menjadi favorit siswa untuk mengenal lebih dekat apa itu bencana.
Dalam simulasi gempa dan kebakaran misalnya antusias dan semangat peserta masih tampak dengan banyaknya siswa yang ingin mencoba memadamkan api menggunakan APAT dan APAR.
Dipenghujung acara, Kalaksa BPBD Kota Probolinggo Dr. Sugito Prasetyo, S.STP,. M.M. memberikan closing ceremony diselingi dengan kuis interktif. Penutupan kegiatan ditandai dengan penyerahan dokumen SPAB dari pihak sekolah kepada BPBD Kota Probolinggo.(CNN)