Ingin selamat dari bencana, berikut kiat-kiatnya

Seperti diketahui bersama Indonesia identik dengan "Supermarket Bencana" dimana hampir disetiap wilayah NKRI memiliki potensi bencana dengan jenis bencana yang bermacam-macam. Untuk itu sesuai dengan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana mengamanatkan untuk melindungi masyarakat dari ancaman bencana. Salah satu strategi untuk mewujudkan hal ini adalah melalui pengembangan desa/kelurahan tangguh terhadap bencana dengan upaya pengurangan risiko bencana berbasis komunita

Pembentukan keltana Kel. Kademangan


Kademangan - Pemerintah Kota Probolinggo memiliki tanggung jawab dalam melindungi warga masyarakat dalam setiap ancaman bahaya. Termasuk diantaranya adalah ancaman bencana.

Seperti diketahui bersama Indonesia identik dengan "Supermarket Bencana" dimana hampir disetiap wilayah NKRI memiliki potensi bencana dengan jenis bencana yang bermacam-macam. Untuk itu sesuai dengan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana mengamanatkan untuk melindungi masyarakat dari ancaman bencana. Salah satu strategi untuk mewujudkan hal ini adalah melalui pengembangan desa/kelurahan tangguh terhadap bencana dengan upaya pengurangan risiko bencana berbasis komunitas (PRBBK). Dalam PRBBK, proses pengelolaan risiko bencana melibatkan secara aktif masyarakat dalam mengkaji, menganalisis, menangani, memantau dan mengevaluasi risiko bencana untuk mengurangi kerentanan dan meningkatkan kemampuannya.

BPBD Kota Probolinggo bersama BPBD Prov Jawa Timur pada hari Selasa, (16/05) menyelenggarakan kegiatan Pembentukan Kelurahan Tangguh Bencana (Keltana) di Kelurahan Kademangan Kecamatan Kademangan Kota Probolinggo. Pembentukan keltana  melibatkan unsur civitas kelurahan seperti tokoh masyarakat, tokoh agama, bidan hingga pemangku wilayah RT dan RW.


Kalaksa BPBD Jawa Timur yang diwakili oleh Penata Penanggulangan Bencana Ahli Madya Drs. Sriyono, MM menyambut baik dilaksanakannya Pembentukan Kelurahan Tangguh Bencana di Kota Probolinggo. Menurutnya, ditengah potensi ancaman bencana di Jawa Timur setidaknya ada 14 jenis ancaman bencana. Banjir merupakan jenis ancaman bencana yang paling sering terjadi di wilayah yang dilalui oleh saluran air seperti Sungai atau Waduk. Kota Probolinggo, imbuhnya walau hingga saat ini belum memiliki riwayat kejadian banjir yang menyebabkan dampak kerusakan atau kerugian yang masif namun hal tersebut tetap perlu diwaspadai lebih dini agar masyarakat lebih memiliki "waktu" untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.

".. Jawa Timur dalam catatan saya setidaknya ada 14 ancaman bencana, apakah (ancaman bencana: red) salah satunya  ada disini (kota probolinggo) ? tanya Sriyono.

 Sriyono juga menegaskan bahwa terbentuknya Keltana merupakan salah satu upaya pemerintah bersama stake holder lainnya seperti TNI dan Polri melibatkan unsur pentahelix lainnya karena urusan bencana bukan semata-mata tanggungjawab Pemerintah (BNPB/ BPBD)  namun juga menjadi urusan bersama.

Mantan Kabid Kedaruratan & Logistik BPBD Jawa Timur ini juga memberikan kiat bagaimana agar bisa selamat dari bencana. Pertama, bahwa kita harus menyadari untuk bisa selamat dari bencana harus dimulai dari diri sendiri. Upaya yang bisa dilakukan adalah mengetahui potensi ancaman disekitarnya. Dengan mengetahui adanya ancaman bahaya lebih dini diharapkan kita juga telah siap dengan antisipasinya. Sriyono mencontohkan saat akan berwisata ke sebuah tempat wisata yang pertama kali harus dicari adalah rambu-rambu peringatan bahaya serta jalur evakuasinya, bilamana terjadi sebuah musibah kita lebih dini dapat mengantisipasinya.

Turut hadir mendampingi Kalaksa BPBD Kota Probolinggo Sugito Prasetyo, Camat Kademangan Ghofur Efendi, Kapolsek Kademangan Kompol Eko Hari Suprapto, Danramil Kota Probolinggo Kapt. (Inf) Asmawi, serta Lurah Kademangan Bagus Prasetyo. Selain itu tampak hadir Fasilitator Keltana dari Forum Pengurangan Resiko Bencana (FPRB) Jawa Timur Syaiful Anam, S.Ag

Kegiatan yang sedianya akan berlangsung selama 7 (tujuh) hari ini menitikberatkan pada materi Dasar Manajemen Penanggulangan Bencana berbasis PRB, Pengembangan Forum Relawan PRB Kelurahan serta Penyusunan Rencana Kontijensi Kelurahan. (CNN)

Berikan Komentar
Silakan tulis komentar dalam formulir berikut ini (Gunakan bahasa yang santun). Komentar akan ditampilkan setelah disetujui oleh Admin
LINK TERKAIT