
Tak cukup berbekal semangat, TRC BPBD dan PRR saling menimba dan berbagi ilmu dalam “SRT Warming Up” Drill.
Suasana
halaman belakang Pusdalops BPBD Kota Probolinggo tampak riuh. Beberapa
orang relawan tampak sibuk menyiapkan peralatan untuk latihan pemanasan
dengan teknik SRT atau Single Rope Technique pada Tree Climbing.
Bahri salah seorang TRC BPBD Kota Probolinggo yang mengikuti kegiatan ini menyampaikan bahwa latihan ini bertujuan untuk menyegarkan ingatan serta meningkatkan kemampuan relawan dalam menguasai tehnik penyelamatan (rescue) terutama untuk (tehnik vertical rescue).
“.. Sebenarnya (kegiatan/ latihan :red) ini untuk penyegaran dan menambah skill relawan dalam sebuah penyelematan” ujar bahri.
Sementara itu, latihan yang dipandu langsung oleh pelatih dari
Probolinggo Response Rescue (PRR) juga melibatkan beberapa relawannya
untuk bersama-sama menimba dan berbagi ilmu dalam materi kali ini.
Bang Ori – pelatih dalam kegiatan ini menyampaikan bahwa target latihan
kali ini bagaimana seorang rescuer (penolong) mampu memahami dan
mengaplikasikan tehnik SRT dalam kaitannya dengan Tree Climbing.
Tree Climbing adalah teknik memanjat pada pohon dimana pohon sebagai median dengan menggunakan tali sebagai alat bantunya.

Secara bahasa, Single rope technique (SRT) adalah Teknik satu tali. Single rope technique (SRT) bisa di maknai keahlian bergerak di lintasan vertical menggunakan satu tali.
Teknik-teknik yang digunakan dalam lintasan dalam SRT adalah ascending dan descending dengan penguasaan jenis-jenis variasi lintasan. Teknik ascending adalah meniti tali untuk naik ke atas dengan menggunakan alat. Sedangkan Teknik descending sendiri adalah Teknik menuruni tali dengan menggunakan peralatan descender.
Saat ditanya kendala dalam latihan ini, Umar salah seorang relawan
PRR menyampaikan bahwa kendala saat alat yang tersedia minim dibutuhkan
penguasan materi simpul, pun diperlukan pikiran yang tenang dan tidak
panik.
“.. dalam kondisi alat terbatas kita harus mampu menguasai materi dan
juga tidak mudah panik.. karena panik dapat membuat seorang rescuer
(penolong) kehilangan kendali” ujar umar disela istirahatnya.
Dalam penguasaan Teknik ini terkadang juga dibutuhkan peralatan,
keahlian dan Teknik khusus untuk mengakses area medan yang akan
dilewati.
Perlunya penguasaan tehnik SRT ini memungkinkan relawan maupun petugas dapat mengevakuasi korban maupun kejadian pohon tumbang.

Kalaksa BPBD Kota Probolinggo Sugito Prasetyo menyambut baik kegiatan
bersama ini. Harapannya kegiatan seperti ini dapat terus dilaksanakan
dan ditingkatkan agar sewaktu-waktu tim TRC dan relawan dibutuhkan dapat
siap siaga bukan hanya untuk kebencanaan namun juga untuk kejadian
darurat.
Menjadi relawan kebencanaan diharuskan mempunyai berbagai disiplin
keilmuan menyangkut tentang kebencanaan dan pencarian serta pertolongan,
sehingga ketika terjadi bencana maka relawan siap terjun ke daerah
bencana. (cnn)
















