Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menghimbau berbagai pihak terkait termasuk masyarakat untuk lebih siap dan antisipatif terhadap kemungkinan dampak musim kemarau terutama diwilayah yang mengalami sifat Musim Kemarau bawah normal (lebih kering dibanding biasanya). Menurut Kepala BMKG, Pemerintah Daerah dan masyarakat yang berada di wilayah awal musim kemarau, sebaiknya bersiap untuk membuat sumur resapan atau membuat cadangan air minum.
Jakarta - BMKG memperkirakan awal musim kemarau di Indonesia terjadi pada April 2023 di sebagian wilayah Indonesia, kemudian menyebar di seluruh wilayah Indonesia pada bulan Mei-Agustus 2023 seiring bertiupnya monsun Australia pada April 2023. Selain itu, curah hujan yang turun selama musim kemarau diprediksi akan normal hingga lebih kering dibandingkan biasanya. Adapun puncak Musim Kemarau 2023 diprediksikan terjadi di Agustus 2023. (Monsun Australia adalah bertiupnya angin dari arah benua Australia ke wilayah Nusa Tenggara dan Bali pada April 2023. Lalu bertiup ke arah kepulauan lainnya pada periode Mei-Agustus 2023).
Berdasarkan SiaranPers BMKG tertanggal 06/03/2003, adanya peralihan angin baratan/monsun Asia menjadi angin timuran/monsun Australia yang bertiup dari arah Benua Australia menuju Benua Asia melintasi kepulauan Indonesia tersebut, maka pulau pertama yang dilewati angin monsun Australia ini adalah
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menghimbau berbagai pihak terkait termasuk masyarakat untuk lebih siap dan antisipatif terhadap kemungkinan dampak musim kemarau terutama diwilayah yang mengalami sifat Musim Kemarau bawah normal (lebih kering dibanding biasanya).
Menurut Kepala BMKG, Pemerintah Daerah dan masyarakat yang berada di wilayah awal musim kemarau, sebaiknya bersiap untuk membuat sumur resapan atau membuat cadangan air minum.
Menanggapi hal tersebut Wali Kota Probolinggo Habib Hadi Zainal Abidin meminta semua pihak untuk memperhatikan himbauan BMKG ini, utamanya tak lama lagi akan datang bulan Ramadhan dimana banyak warga menunaikan ibadah puasa ditengah musim kemarau yang dapat berdampak pada kesehatan. Untuk itu Wali Kota meminta selain menjaga kondisi kesehatan diri, pun memperhatikan kondisi lingkungan sekitar dan senantiasa memastikan memiliki cadangan air (minum & MCK) yang cukup disetiap rumah.
".. Sebentar lagi kita akan menghadapi bulan suci Ramadhan, tentunya cuaca disaat musim kemarau akan panas yang dapat berdampak pada kesehatan. Jadi saya himbau agar selalu jaga kondisi, lihat (juga) lingkungan sekitarnya dan pastikan ada cukup air (baik untuk minum ataupun MCK) .." ujar Habib.(CNN)